"A-Apa? Aku juga menyukai permen itu dan kita sering memakannya saat SMP?"
Pertanyaan Rafael itu sedikit menyadarkan Gino. Astaga, ada apa sih dengannya belakangan ini? Kenapa dari pria yang begitu teliti agar tidak membuat kesalahan, belakangan dia suka sekali melakukan langkah yang membuatnya jadi dipertanyakan. Apalagi di depan Rafael begini.
'Permen ini pasti sengaja digunakan Luna untuk merangsang ingatan Rafael karena ini lumayan bersejarah dalam hubungan mereka dulu. Bodohnya aku, kenapa aku tidak memikirkannya dari awal? Aku harusnya lebih berhati-hati di sekitar Rafael agar tidak terkesan janggal.'
"Hm ya… bukan cuman kamu, tapi aku dan mungkin semua anak seusia kita. Karena waktu kita remaja, permen ini tuh yang paling laku dan populer gitu karena banyak peminatnya," jawab Gino berusaha dengan tenang menjawab. "S-Sepertinya Luna juga salah satu yang menyukainya."
Halo semua, terima kasih telah membaca dan mendukung cerita ini. Jangan lewatkan setiap babnya ya, karena kisah cinta Luna dan Rafael akan semakin seru. Dan jangan sungkan juga untuk meninggalkan kritik dan sarannya di kolom review. Terima kasih.