Alexandra terbangun ketika lengan kokoh Gabriel bergeser dari kepalanya. Ia membuka mata dan mendapati pria itu sangat dekat dengannya. Matanya membelalak, pikirannya bekerja lagi lalu melihat dirinya dan Gabriel di bawah selimut, tanpa mengenakan apa-apa.
God Damn it!
Apa yang terjadi dengan mereka semalam! Matanya berputar mengingat mereka kembali dari Naples. Kemudian berdua menghancurkan dua musuh bebuyutan, Carlo dan Brando di sebuah gedung apartemen tua dan kumuh.
Lalu pulang dan mengguyur tubuhnya begitu lama di bawah pancuran air, sampai ia tak sadarkan diri larut di dalam kekecewaan dan kesedihan, menyesali perbuatan ayahnya pada keluarganya.
Ia berbalik dari pandangan Gabriel yang tertegun dan khawatir padanya. Alexandra menolak dikasihani oleh pria tampan dan kejam. Mereka hanya saling memanfaatkan keadaan, bukan memperbaiki Ia melakukan kesalahan lagi berulang kali.