Malam tenang bagi Alexandra Camorra, tapi tidak setenang bagi seorang Gabriel Nostra. Tidak ada pengalihan yang lebih baik bagi sang mafia, kecuali minuman dan wanita. Sejak kehadiran gadis itu di puri Milano, tak ada kesempatan baginya menikmati masa lajang.
Gabriel sangat merindukan itu. Ia tak melihat Alexandra sehabis makan malam, menganggap gadis itu sudah tidur di kamar. Pintunya pun tertutup rapat. Bergegas mengambil kunci mobil di atas cabinet, melangkah keluar tanpa ditemani oleh pengawal Romano.
Porsche merah menyala melaju kencang meninggalkan puri Milano di belakang. Gabriel menghubungi sahabatnya, ia berharap dapat menemani dirinya minum di nightclub favorit mereka.
"Julian, kau bebas tugas malam ini?"
"Whats up, Gabriel? Apa kau tidak lelah setelah seharian bekerja huh!"
"Temui aku di nightclub sekarang, pesankan minuman untukku!"
"Grrr---- keparat kau, Gabriel!"