(MAAF, ISI SAYA GANTI KARENA KONTRAK BERMASALAH DAN WORK INI TIDAK BISA DIHAPUS)
.
.
.
Untuk saat ini alat dan proses yang menghasilkan radiasi non pengion banyak dimanfaatkan dalam aplikasi pendidikan yang mudah didapatkan dan diakses oleh mahasiswa seperti laptop, komputer, proyektor, dll. Ada beberapa tingkat stadium gangguan penyakit bila terkena radiasi ini yaitu stadium permukaan dimana akan menyebabkan astenia bersifat reversibel bila radiasi terhenti. Kemudian stadium menengah dan lanjut akan menyebabkan gangguan kadar albumin, histamin dalam serum darah, neurovaskuler, dan karsinom pada tubuh penderita (Alatas, 2006).
Bagaimana dengan efek radiasi laptop? Pada era modern ini penggunaan laptop, komputer ataupun netbook sudah menyebar merata diseluruh dunia, banyak dampak negatif dari penggunaan radiasi alat elektronik ini untuk kesehatan tubuh seperti terganggunya sistem peredaran darah, sistem saraf dan sistem reproduksi.
Menurut Fauziah A. (2013), ada beberapa pengaruh yang akan timbul dari radiasi laptop yaitu peningkatan resiko terjadinya kanker, sakit kepala, pemanasan otak dan kulit. Pengaruh dari radiasi laptop terhadap sistem reproduksi diduga dapat menyebabkan jumlah sperma semakin menurun sehingga dapat dikatakan radiasi dari laptop dapat menyebabkan kemandulan pada pria, seringkali akibat dari radiasi laptop tersebut berdampak pada pria dikarenakan testis yang terdapat pada organ reproduksi laki-laki sangat sensitif dibandingkan ovum yang dimiliki organ wanita. Dimana cara kerja radiasi dari laptop tersebut adalah merusak sel-sel sperma sehingga sperma tersebut rusak dan tidak dapat membuahi kembali.
Ada cara kita mengetahui radiasi dari laptop, komputer maupun netbook tersebut mulai berbahaya yaitu jika sudah menghasilkan panas yang dapat menganggu kerja tubuh. Ketika laptop yang kita pegang sudah terasa panas maka panas tersebutlah yang dapat menjadi radiasi, terkadang terasa sakit di bagian tubuh yang terpapar seperti nyeri dan gatal menandakan dosis paparan radiasi perlu dikendalikan. Terkadang mahasiswa tidak peka terhadap efek langsung dari paparan radiasi tersebut, kepekaan ini bergantung pada daya tahan tubuh dan respon dari sel dan organ tubuh masing-masing individu mahasiswa.
Organ yang paling sensiti terhadap respon radiasi adalah organ vital (organ reproduksi) dan kulit, ketika radiasi memapar tubuh selama periode tertentu, memangku laptop tanpa alas misalnya, maka dalam beberapa waktu akan terasa nyeri pada organ reproduksi (sering dialami oleh wanita, terutama pada vagina), nyeri akan berlanjut ke organ tubuh lainnya misal paha, perut, dada dan nyeri kepala. Reaksi ini akan berhenti ketika kita memindahkan laptop atau sumber radiasi menjauhi tubuh. Seringkali mahasiswa mengabaikan hal tersebut, namun pemaparan jangka panjang dapat berdampak serius pada organ reproduksi, misalnya kekeringan pada rahim yang dapat menyebabkan sel sperma sulit untuk mencapai indung telur, sering dikatakan tidak subur akibat paparan terus menerus oleh radiasi (Fauziah A, 2013).