"Kalaupun nantinya kak Tya menyukai pria lain dan bukan kak Jae jodohnya, kekerabatan ini masih ada. Kamu juga kalau mau main sama kak Tya pun oke-oke aja, walaupun agak canggung tapi dia menganggapmu adik kandungnya. Jangan memikirkan masalah orang dewasa, Jason."
"Daddy dan semuanya mencintaimu, kamu hanya perlu bersikap biasa-biasa saja. Bukankah kamu sendiri tahu seperti apa Mommy dan Tante? Kalau kak Jae bukan jodohnya Tya seperti itulah gambaran kakakmu."
Ah, Jason paham sekarang. Memang jika Daddy yang menjelaskan rasanya dia jadi sangat paham. Jadi, dia perlu mengurangi beban kebencian dalam hati, 'kan? Bisa atau tidak sepertinya sih harus dipaksakan, haha.
....
"APA-APAAN INI, HAH?!"
Aku tak bisa!
Gilak, Mama benar-benar tidak bisa lagi diajak bekerja sama. Pantas saja akhir-akhir ini aku sering kali menjumpai Mama yang dilarang-larang oleh Om Gensa kalau ingin melakukan ini dan itu. Tak disangka ternyata alasannya dramatis begitu.