Aku sudah membasuh wajahku, kemudian menarik handuk kecil yang ada di kamar mandi, dan membawanya keluar. Di kamar Naca, dan Naya, mereka sudah mengganti baju dengan piyama.
Kami memutuskan untuk membuat pesta piyama malam ini.
Sungguh, Blackstone membuat kami benar-benar was-was, kami jadi gelisah setiap saat. Jadi jika kami memiliki waktu, kami harus melakukan semua yang kami inginkan agar tidak ada penyesalan nantinya, bukan begitu,?
Aku melemparkan tubuhku ke kasur. Naya yang berbaring di sana hanya melirikku dan menggelengkan kepalanya pelan.
"Gue ke bawah dulu ya, pesenan cemilan gue udah dateng tuh!" seru Naca sambil keluar dari kamar.
"Si Naca pesan apa emang?" tanyaku pada Naya.
"Banyak, ada makaroni, ada basreng, ada ... ah nggak tau deh, dia yang dipesan kayak gitu-gituan semua!"
"Ya kenapa gitu nggak pesan kue, atau cupcake, atau coklat, atau apa gitu, kenapa gitu yang harus pedes-pedes?"
"Namanya juga Naca, kayak nggak tahu aja lo!"