Aku membuka mataku perlahan, dan saat mata itu sudah benar-benar terbuka aku menutupnya rapat-rapat secepat mungkin.
Ini bagaimana bisa aku tertidur di kasur bersama Naya dan Naca?
Terakhir kali, aku hanya mengingat aku bersandar pada pundak Naya saat kami meminum secangkir teh di warung sego kobong.
Aku membuka mataku sedikit, dan mencoba menganalisa keadaan.
Jika tidak salah ingat, ini adalah kamar Bang Dudung.
Aku pun bergerak pelan untuk menegakkan badanku, dan saat aku melakukan itu, aku langsung menutup mulutku rapat-rapat.
Anak-anak Roullete lainnya sedang tertidur juga di karpet yang tergelar di lantai bawah kasur.
Jadi ceritanya, mereka pada nginep di rumah Bambang?
Aku pun bergerak turun dari kasur, dan berjinjit melewati anak-anak yang tidur berserak di karpet.
Kubuka pintu perlahan, kemudian melangkah keluar dari kamar, rasanya seperti keluar dari kandang macan, begitu lega dan langkahku terasa begitu ringan.