Aku menyandarkan punggungku pada kursi, Naya bermain game dari handphone-nya, sedangkan Naca mengaduk minuman digenggamannya.
Yang kami lakukan saat ini hanyalah sibuk dengan pikiran masing-masing.
Karena aku belum resmi menjadi anggota Roulette, kami bertiga memutuskan untuk menjadikan chum bucket, tempat tongkrongan kami.
"Ada yang pernah lihat nggak sih, plastik yang ditemuin di dalam perutnya cumi-cumi?" tanya Naca dengan raut wajah dan intonasi datar.
Naya hanya melirik sekilas ke arah gadis itu, ia lalu kembali memfokuskan diri pada game di handphone-nya.
"Mel, lo pernah lihat kan, cumi-cumi di dalamnya ada plastiknya?" tanya Naca dengan konyolnya.
Aku hanya tersenyum tipis, lalu menoleh ke arah gadis itu.
"Itu tulangnya, Ca!"
"Oh jadi tulang cumi-cumi itu plastik?" celetuk Naca tanpa berpikir.
Aku hanya menggeleng tak percaya mendengar apa yang gadis itu katakan.
"Gue kirain cumi-cuminya nelen plastik!" seru gadis itu pelan.