章 162: Lari dari Kerajaan

Pak Tua itu justru menggelengkan kepalanya. "Dari penampilanmu saja aku sudah tahu kalau kau punya cerita di balik itu semua."

"Tetapi, bukan itu maksudku. Bukankah kau selama ini memiliki banyak kesialan?"

Azura pun mengernyit, "Bagaimana kau mengetahuinya?"

Gadis itu kaget tatkala Pak Tua di hadapannya ini bertanya secara langsung mengenai kepahitan kehidupan yang dialami olehnya. "A- Aku memang mengalami hal yang buruk. Tetapi, apakah itu terlihat padaku?"

Pak Tua itu menggelengkan kepala, setelah ia meneliti sepatunya.

Pak Tua ini telah melihat kilapan cahaya berwarna ungu. Pertanda kalau sepatu ini diliputi oleh sihir gelap yang tak terlihat kasat mata.

Lelaki renta ini menghela napas panjangnya. "Aku akan membelinya."