Setelah selesai menghadapi pimpinannya, Ana segera keluar dari ruangannya dengan wajah yang sangat sedih. Dia berjalan pelan menyusuri lorong sambil meneteskan air matanya, tidak menyangka kalau hari ini dia menghadapi masalah yang begitu berat untuk dilaluinya.
"Ya Tuhan... Apa salahku? Kenapa harus hari ini? Kenapa harus aku yang mengalami ini semua, bantu aku Tuhan untuk menghadapi masalah ini," ucap Ana berdoa sambil mengusap air matanya.
Sesampainya di kantor mereka bertiga keluar dari dalam mobil, lalu Rangga pamit lebih dulu untuk masuk ke dalam ruangan meninggalkan mereka.
"Aku duluan ya," pamit Rangga lalu berjalan pergi meninggalkan Arya dan Adamma.
Mereka saling bertatapan melihat Rangga yang terburu-buru sekali pergi, membuat mereka penasaran dengan melihat tingkah Rangga.
"Ada apa sih dia terburu-buru sekali?" tanya Arya sambil melihat Adamma yang ada di sampingnya.