章 23: 23. Protector
"Tahan!!! Jangan sampe Immortal Army tembus! Jaga barisan jangan sampai bocor!" Perintah Black.
Kami para Knight pun bersiaga, menahan gempuran musuh. Sementara para penyerang jarak dekat mencuri kesempatan, menghantam mundur satu per satu pasukan tengkorak hidup itu.
ZRASH! ZRASH! ZRASH!!!
Di lain pihak, pertempuran di pihak penyerang jarak jauh tak kalah sengit. Meski lawannya hanya satu, tapi Luzizel adalah bos di Raid Guild tersulit di game ini, mestinya itu sudah cukup mengambarkan ketangguhannya. Celakanya, jika sampai ada yang gugur di sini, bisa di pastikan harus menunggu di area awal sampai pertarungan selesai.
Sambil berterbangan, hujan projektil dari serangan Luzizel terus mendera barisan pasukan kami. Serangannya tak pandang bulu, menyerang semua dari barisan pertahanan sampai barisan penyerang. Sebenarnya, akan lebih bagus kalau dia hanya menyerang barisan kami, barisan pertahanan. Bagaimanapun, pertahanan kami lebih kuat daripada barisan penyerang yang kebanyakan rapuh, tapi ku rasa di situlah tantangannya.
"Serang, serang terus! Jangan kasih kendor!" Raung DeviL marah.
Dengan bantuan dari guild Rajawali, serangan para penyihir menjadi lebih pedas. Kalamurkha dan yang lainnya terus-terusan menyerang dengan ganas, karena dengan serangan yang lebih ter-organisir, bisa sedikit memberikan efek Stun pada musuh. Hantaman tanpa putus itu, memperlambat gerak Luzizel, memberi sedikit kesempatan bernafas untuk barisan penyerang.
Tapi tentu, memperlambatnya beberapa detik tidak akan berpengaruh begitu banyak. Cukup untuk menunggu delay obat penyembuh atau mantra penyembuh, tapi dengan kekuatan dan cakupan area serangannya, kami tetap saja kewalahan.
Belum lagi, pasukan tengkorak hidup itu betul-betul merepotkan. Semakin larut pertarungan ini, semakin banyak lingkaran sihir yang akan di buat Luzizel. Dengan kata lain, semakin lama kami bertarung, jumlah pasukan tengkorak hidup menjadi semakin banyak. Mereka tidak terlalu tangguh, tapi cukup merepotkan bahkan untuk anggota level 80+. Serangan mereka juga tidak bisa di anggap remeh, walaupun hanya setara serangan monster biasa level 80, tapi jumlah mereka dan frekuensi serangan yang cukup ketat bisa merobohkan barisan pertahanan bila kami tidak benar-benar sigap.
Sial, di satu sisi para pasukan tengkorak hidup merangsek maju dengan ganas, sementara di sisi lain, Luzizel terus menghujani kami dengan serangan api nerakanya. Untungnya kami memiliki White di sini, jika tanpa dia, entah bagaimana kami akan mengatasi elemen menyebalkan itu.
Setelah berlangsung beberapa lama, darah Luzizel pun tergerus ke 90%. Kelihatan bagus sejauh ini, hanya saja, saat darah Luzizel berkurang beberapa persen, dia akan turun dan memanggil tombak Trisula Neraka. Tombak merah ganas berselimutkan kobaran api hitam itu tidak bisa di anggap remeh, bersamaan dengan majunya Luzizel menyerang menghantam, tombak itu akan merobohkan siapapun di jalurnya. Iya, siapapun, bahkan Knight level 90 pun akan ambruk dalam sekali hantaman. Karena itu, Chain Bind akan menjadi faktor penentu di sini, apakah kami bisa menang atau tidak.
Suasana di sekitar berubah, mata Luzizel kini berkobaran api hitam, diapun perlahan turun sambil menggengam tombak saktinya di tangan kanan. Protector kini memiliki 12 Knight level 90, dengan cepat, 10 Knight maju dan segera merapal Chain Bind, sementara sisanya membantu barisan pertahanan. Aku termasuk salah satu yang maju dan merapal mantra kuat itu, menahan amukan Luzizel. Tapi, ini masih jauh dari selesai.
Saat Luzizel turun, para Immortal Army akan memasuki mode Berserk, mereka akan menjadi lebih kuat dan ganas. Para monster merepotkan itupun kini maju merangsek ke barisan penyerang kami, yang di tahan dengan sigap barisan pertahanan yang tersisa. Tentu, dengan hilangnya 10 Knight level 90, pertahanan mereka berkurang cukup drastis. Akan tetapi, fokus anggota guild kini beralih menjadi bertahan, sehingga semua penyerang, jarak jauh dan dekat, memfokuskan serangan mereka untuk meratakan Immortal Army!
BLARRR!!! BLARRR!! BLARR!!!
Tiga puluh detik berlalu, beberapa anggota kami gugur, namun ini lebih baik daripada kehilangan semua anggota. Amarah Luzizel kini mereda, diapun kembali terbang dan mulai menyerang kembali. Sementara berkat hantaman serangan gabungan barusan, para Immortal Army hancur lebur. Tapi tak butuh waktu lama, sampai para Immortal Army kembali merayap dari lingkaran sihir Luzizel.
"Sial, gak habis-habis ini…" Eluh salah satu anggota guild.
"Sabar, tetap fokus. Kalau gini terus, kita bisa menang!" Kata Daedalus menyemangati.
Dan dimulailah, pertempuran yang silih berganti, dari penyerang menjadi sasaran. Begitu para pasukan mulai jemu, para petinggi guild akan kembali menaikan semangat mereka. Tentu, kita sudah sejauh ini, mundur setelah sampai di sini adalah hal yang konyol.
Segera setelah kita mulai paham alur serangan musuh, yang walaupun terlihat acak, masih bisa di baca itu, pertarungan pun menjadi lebih mengalir. Para penyerang jarak jauh menyerang Luzizel, sementara penyerang jarak dekat menghantam mundur pasukan Immortal Army. Begitu darahnya berkurang sekian persen, Luzizel akan turun, dan para Knight akan menghentikannya. Ini juga menjadi kesempatan bagi kami untuk meluluh-latakan Immortal Army yang tersisa. Strategi monoton ini kami lakukan terus menerus hingga berhasil menggerus bar darah Luzizel sampai tersisa 10%.
"Ini dia, Luzizel bakal mengamuk kalau kita berhasil mengurangi darahnya sebanyak ini. Semua, kali ini kita gak akan bisa menahan Luzizel dengan Chain Bind. Dia akan masuk mode Berserk, menghisap semua kekuatan sihir dari Immortal Army, dan akan menyerang dengan ganas sampai kita berhasil menjatuhkannya. Gue mau kalian fokus di saat terakhir ini, para Knight dan Barbarian bakalan maju dan menghadang si kamvret itu duluan. Gue mau yang lain serang habis-habisan Luzizel, kita cuma punya waktu sedikit sampai dia berhasil meratakan kita semua! Tetap solid semua, tetap solid!" Kata DeviL.
Gila, raid ini benar-benar tegang. Inilah kenapa kami butuh sebanyak mungkin pasukan yang tersisa untuk melawan bos. Luzizel dalam mode Berserk tidak akan bisa di hentikan, dan akan terus mengamuk menyerang kami satu persatu dengan tombaknya. Kali ini, pertahanan terkuat adalah penyerangan, semua akan fokus menyerang sekuat mungkin sampai dia roboh. Ini adalah penentuan, selisih satu detik pun akan berharga saat ini!
Luzizel kini turun, menghisap semua Immortal Army yang tersisa di area, sejenak kemudian api hitam berkobar lebat di tubuhnya. Di genggamnya tombak ganasnya kuat, matanya mulai berpendar mencari sasaran.
"Semua, bersiap!!" Teriak DeviL.
Para pasukan jarak dekat mulai maju, mencoba mengepung sang raja neraka. Di sisi lain, para penyerang jarak jauh mengambil jarak sejauh yang mereka bisa, kemudian dengan cepat mulai menyerang Luzizel dengan semua yang mereka punya!
BLARR!!! BLARRR!!! BLARR!!!
Luzizel kini mulai bergerak, dan salah satu Barbarian mulai membuka serangan, menghantam dengan serangan terkuatnya!
ZRASSSH!!!
Tentu, serangan itu tak begitu terasa baginya, namun kerusakan sekecil apapun yang bisa kita lakukan akan sangat membantu. Luzizel bergegas mengayunkan tombaknya, dan langsung menjatuhkan Barbarian itu dalam sekali serang.
ZRASSSH!!!
Para pasukan jarak dekat mulai menyerang, bersamaan dengan hujaman serangan tanpa henti dari pasukan jarak jauh. Luzizel mulai menjatuhkan satu demi satu pasukan jarak dekat kami, namun amukan kami berhasil menggerus darahnya ganas!
ZRASSSSHH!!!
Namun tentu bukannya melambat, serangan sang bos malah semakin brutal. Dengan kasar tombaknya merobohkan pasukan kami satu per satu, membabat habis pasukan yang mengerumuninya. Kini giliran para senior guild maju, menghantam Luzizel habis-habisan! Tidak cukup untuk menghentikan amukannya, para senior pun turut berjatuhan!
BLARRR!!! BLARRR!!! BLARRR!!!!
Gelombang serangan penyerang jarak jauh semakin mengetat, dengan semakin sedikitnya pasukan jarak dekat yang tersisa, mereka sadar waktu mereka tidak banyak lagi. Kini darah Luzizel tersisa 5%, mungkin kami bisa berhasil kali ini!
Kulihat penyimpanan karakterku, yah, masih ada Petrify yang tersisa dari pertempuran melawan Kalamurkha. Akan ku gunakan ini, untuk memperpanjang waktu yang di miliki pasukan kami. Segera setelah pasukan jarak dekat terakhir roboh, ku hadang Luzizel. 3%, darahnya yang tersisa tidak banyak, tapi setiap detiknya akan sangat berharga di sini.
"Majulah k*parat…" Gumamku.
Bos monster itu kini maju dengan ganas ke arahku, yang ku sambut dengan hantaman pedang… TLANG!!! Tentu, tidak banyak kerusakan yang bisa ku berikan, namun sebelum tombaknya menembus karakterku, dengan sigap ku gunakan Petrify!
ZRASSSH!!!
Ku yakin yang lain pun sama kagetnya dengan sang bos melihat karakterku masih berdiri, jika monster ini punya kepandaian untuk mengerti apa yang terjadi. Sayangnya tidak, sehingga dengan bodohnya monster itu terus menyerangku, memberi waktu bagi yang lain. Kuperhatikan durasi waktu Petrify, ok, sebelum memakainya lagi aku akan mencoba melayangkan satu serangan pada b*jingan ini!
TLANGG!!!
Segera setelah seranganku tepat menghantamnya, ku aktifkan kembali Petrify, hah, monster itu pasti sangat kesal sekarang. Tinggal dua yang tersisa, aku rasa aku sudah mengulur cukup waktu, jangan sampai kalah teman-teman!
TLANGGG!!!
Serangan lemahku memang tidak seberapa, tapi cukup untuk membuat Luzizel tetap menyerangku.
TLANG!!!
Ok, ini serangan terakhirku, kumohon biarkan kami menang!
ZRASSSHHH!!!!
Karakterku pun akhirnya ambruk di 2% darah Luzizel yang tersisa. Ayolah, ayolah, ayolah!
Satu menit kemudian, Yami pun di bangkitkan di area awal. Ku lihat semua yang ada di sini harap-harap cemas menanti hasil pertarungan, akankah kami berhasil?
"Jangan khawatir…" Kata Daedalus.
"Percaya saja pada yang lain." Sambungnya lagi.
[Guild Protector menyelesaikan Raid Guild Neraka Merah]
[MVP : Yami]
Kami, kami berhasil!!!
週次パワーステータス
-- 推薦
ランキング 
-- 推薦
チケット