"Tahan, tahan, jangan sampai ada yang ambruk!"Teriak DeviL cemas.
Aku mengerti sih, tapi mau gimana? Bukan hanya elemen mereka yang menyebalkan, tapi semakin kita maju, monster-monster sialan ini semakin bervariasi dan semakin kuat.
Kita akhirnya, entah bagaimana, sampai di area ke sepuluh, masih sepertiga jalan, tapi anggota kami sudah berkurang separuhnya. Raid yang satu ini harus di akui, benar-benar gila.
Dengan susah payah, akhirnya kami berhasil meluluh latakan kawanan monster yang berjaga di area kesepuluh, korban yang jatuh tidak terlalu banyak di karenakan yang tersisa sekarang adalah anggota-anggota terbaik Protector, tapi tetap saja…
"Gimana, masih mau coba lanjut?" Tanya Daedalus.
"Gue sih bakal coba terobos terus, tapi terserah yang lain sih. Kalian gimana?" Jawab DeviL.
"Lanjut aja, gue mau lihat kita bisa sejauh mana!" Amuk Goliath.
Para anggota saling pandang, di sisi lain, semua paham kesulitan tinggi ini akan membuat kita hampir mustahil menyelesaikan Raid ini. Tapi di satu sisi, kita tidak mungkin menyerah begitu saja setelah pergi sejauh ini kan?
Di grupku, hanya aku dan om B4C0T yang tersisa. Yang lain sudah keburu tewas di area ke enam. Saat seperti ini, terlihat jauh bedanya di antara kami, para pemain hardcore seperti aku dan om B4C0T adalah satu-satunya yang mampu melangkah sejauh ini.
"Yam."
"Iye om?"
"Gue salut sih sama lu, bisa sejauh ini dengan modal tekad doang wkwkwkwkw."
"Wkwkwkwkwkwkwkw, kalo aja jago di game ginian ngehasilin, kan mayan om."
"Lah kan emang ngasilin?"
Aku hanya tersenyum, yah, memang ada kemungkinan menghasilkan uang dari game online, apalagi game online yang tenar macam Immortal War ini. Tapi…
"Emang bisa sih ngasilin di game ini, tapi ya gitu om. Om kan sultan nih di real life, jadi mungkin gak pernah nyoba nyari duit di mari. Ada beberapa cara yang gue tahu, bisa farming, tapi itu boring banget. Lu bisa ngehabisin waktu seharian di depan PC, dan hasilnya, mungkin setara sama gaji pegawai kantoran per bulan atau bisa lebih dikit, tapi kan sama aja lu kerja itungannya. Farming itu boring gila, klak klik sana sini, ulang-ulang itu-itu lagi, jam kerja juga gila-gilaan. Mending ngantor sekalian."
"Oh…"
"Trus bisa juga jadi dewa, trus menangin deh itu turnamen-turnamen. Tapi jujur, berapa orang sih yang bisa sampe sejauh itu? Dari ribuan yang ikut, yang dapat hadiah cuman itungan jari. Bisa juga jadi streamer, tapi ya gitu, berapa sih streamer yang "jadi"? Pokoknya gitu lah om, cuma karena bisa ngehasilin uang, gak berarti mudah."
"Kok lu tahu detail banget gitu?"
"Menurut om?"
"Wwkwkwkwkwkwkwk."
Segera setelah istirahat sejenak, kami pun memutuskan dengan suara bulat untuk tetap melangkah maju. Yah, kurasa tidak akan ada yang berani protes sih. Siapa juga yang mau merusak reputasi diri sendiri di dalam guild?
"Ingat, kali ini monsternya bakalan lebih sulit. Kita gak cuman ngehadapin keroco-keroco kaya area-area sebelumnya. Bakal ada mini bos di setiap area yang tersisa, dan makin dekat ke bos, mini bosnya makin banyak. Gue gak bisa ngasih banyak info, karena raid ini emang sebrutal itu. Kalian semua udah pelajari video guild Warrior nyeselain raid ini di internet kan? Cuma itu satu-satunya petunjuk kita sekarang. Memang gak banyak info soal raid ini, sorry. Tapi tetap usahakan yang terbaik." Kata DeviL singkat.
Kamipun memasuki area ke sebelas, di hadapan kami, puluhan monster raksasa berbentuk Anubis bersiaga garang. Di tengah-tengah mereka, mini bos berbentuk Sphinx berukuran hampir dua kali lipat monster di sekitarnya benar-benar terlihat mengintimidasi. Segera setelah melihat kami, para monster itu mengamuk dan mulai menyerang dengan ganas!
"Bersiap! Knight sambut serangan musuh, cepat!" Amuk Black.
Walau sedikit panik, para Knight sigap menahan serangan musuh, tapi tentu saja, kengerian area ini tidak sampai di situ. Para Anubis yang bersenjatakan sabit memang bertipe serangan jarak dekat, sehingga kami bisa menahan mereka. Tapi tipe Anubis di area itu bukan hanya itu.
Di belakang barisan para Anubis bersenjatakan sabit, Anubis lain bersenjatakan panah bersiap menyerang. Karena cukup jauh dari posisi kami, dan yah, para Anubis bersenjatakan sabit melindungi mereka, para Anubis berpanah tidak terpengaruh dengan kemampuan provokasi dari para Knight. Anubis berpanah pun mulai menyerang, melepaskan anak panah berkobarkan api hitam mereka. Sasaran mereka? Barisan penyerang di belakang kami.
PSIU! PSIU! PSIU!
Kekuatan serang anak panah Anubis tidak kalah mengerikan, jarak tempuh panah mereka lebih jauh dari profesi serangan jarak jauh manapun. Efek Burned dan Burst yang di sematkan di anak panah mereka juga sama menyebalkannya. Segera setelah mereka mulai menyerang, barisan penyerang kami pun kocar-kacir. Menerima serangan langsung seperti itu, para pemain berprofesi penyerang yang kebanyakan berdarah tipis, mulai berguguran.
"Sial, Knight barisan dua ke bawah, bantuin para penyerang! Knight barisan pertama, coba tahan musuh sekuat kalian!" Teriak DeviL.
Pertahanan kami pun kini terpecah, para Knight yang tidak menghadapi langsung para Anubis dengan sabit mundur ke belakang, dan mencoba menerima hujaman serangan anak panah. Pun begitu, efek Burst yang hebat masih sanggup menggerus kencang darah para penyerang kami.
Yang lebih bahaya lagi, barisan depan yang kini lowong menjadi bulan-bulanan Anubis bersabit. Satu demi satu Knight tangguh kami berjatuhan. Dengan tidak ada Knight di sekitar untuk berbagi kerusakan, hantaman demi hantaman kuat para Anubis sanggup mendobrak keras garis pertahanan kami.
Dan itu belum semua…
Sang mini bos, Sphinx raksasa berkobarkan api hitam kini mulai bergerak. Seakan memiliki strateginya sendiri, para Anubis bersabit semakin beringas, mencoba membuat lubang di garis pertahanan kami. Si mini bos kini memasang kuda-kuda, bersiap berlari ke tengah barisan kami, dan…
BWUSSSSHHH!!! GLAGAARRR!!!
Sphinx raksasa itu berhasil mendobrak garis pertahanan kami, kemudian memasuki barisan penyerang dan menghantam kami dengan gelombang api raksasa dari tubuhnya. Banyak pasukan kami ambruk dengan instan! Tapi semua itu jauh dari selesai, sang mini bos kini mengaum kencang, api di tubuhnya bertambah lebat dengan hebat!
GROAAARRRRR!!!
BWOSSSHHH!!!
Dengan satu gerakan cepat, Sphinx itu menghembuskan api hitam dari mulutnya. Menyerang membabi buta di tengah-tengah barisan kami. Para pasukan yang selamat dari serangan sebelumnya, tidak bisa berbuat banyak kali ini. Bahkan para Knight yang mundur ke barisan belakang tidak sanggup mengatasi kekuatan sang mini bos. Satu-persatu anggota guild kami pun berjatuhan!
Para Knight level 90 pun kini mundur dari barisan depan, menyisakan kami para Knight level 80+ untuk menjaga para Anubis. Para Knight level 90 pun mulai merapal salah satu mantra terkuat mereka, Chain Bind. Mantra ini bisa mengikat monster, membuatnya tidak bisa bergerak terlalu jauh. Tergantung level monsternya, satu Chain Bind terkadang tidak cukup. Segera, 5 Knight level 90 merapal mantra itu, entah bagaimana berhasil menghentikan langkah sang mini bos. Tapi tentu, mantra sekuat ini punya resikonya sendiri…
Para perapal mantra kuat ini tidak akan bisa bergerak dan menggunakan perisai, itu artinya mereka dalam posisi rawan. Sisa 5 Knight yang lain mencoba melindungi mereka sebisa mungkin, dari terjangan proyektil panah para Anubis. Para penyerang yang masih selamat pun mencoba menghujani sang mini bos, tapi tentu, mantra itu tidak bisa benar-benar menghentikan gerakan Sphinx raksasa itu. Semburan api hitamnya masih cukup jauh menjangkau para pasukan yang kini berceceran. Rantai itu memang masih sanggup menahanan kebuasan sang monster, tapi ada satu kekurangan fatal!
Barisan pertahanan tanpa Knight level 90 tidaklah setangguh sebelumnya. Perlahan-lahan serangan agresif para Anubis berhasil menjebol pertahanan kami, dan beberapa dari mereka merangsek masuk membantu serangan dari Sphinx raksasa. Para Knight level 80+ tidak bisa berbuat banyak, selain menahan sebisa kami dan berusaha tidak ambruk menyusul yang lain.
Mendapat bantuan dari para Anubis, serangan si mini bos kini lebih leluasa. Para monster pintar itu sengaja mengincar Knight level 90 yang merapal Chain Bind. Semburan api Sphinx dan hujaman panah kini menargetkan para perapal. Tidak banyak yang bisa di lakukan Knight tanpa perisainya, para perapal pun berjatuhan satu demi satu, membebaskan kekangan sang mini bos yang kini kembali menyerang ganas!
Hei hei hei, bukannya kesulitan raid ini keterlaluan?
Pasukan kami pun kini terpencar, menjadi bulan-bulanan para monster. Dengan berjatuhannya para Knight level 90, tidak banyak yang bisa kami lakukan, selain mencoba bertahan dan menjatukan monster-monster itu sebanyak yang kita bisa.
Semakin lama, para anggota guild yang tersisa semakin sedikit. Pertempuran pun terasa berat sebelah, hingga tak butuh waktu lama, akhirnya semua pasukan kami gugur di area ke sebelas…
[Guild Protector gagal menyelesaikan Raid Guild Neraka Merah]