Wajah Rora nampak lesu, dia berjalan dengan lunglai menunggu jemputan. Ucapan Mars tadi terus terngiang di kepalanya, tentu saja Rora merasa sakit hati. "Rora!"
Gadis itu terkejut saat Venus menepuk pundaknya secara tiba-tiba. "Kenapa wajah lo kusut amat. Gimana saran gue tadi?"
"Nggak berhasil, Mars malah marahin Rora. Dia bilang Rora nggak perlu jadi orang lain cuma buat bikin Mars suka sama Rora."
"Sarang pertama gue gagal, tenang aja gue akan---"
"Apa? lo nggak usah ngajarin Rora yang nggak-nggak ya." Keduanya terkejut saat melihat kedatangan Mars.
"Ayo pulang!" Ajaknya entah pada siapa, Venus menatap ke arah Rora mengode agar gadis itu pulang dengan Mars.
Tapi usahanya sia-sia karena Rora hanya menatapnya tanda tak mengerti. Terlalu polos!
"Kak Mars anterin Rora aja, Venus lagi ada janji sama temen!" Venus mendorong tubuh Rora agar dekat dengan Mars lalu dia pergi.
"Hati-hati, anterin Rora selamat sampai tujuan!" Teriak Venus.