章 108: ONE HUNDRED AND EIGHT

Caerin memutar-mutar dengan pelan kursi yang tengah ia duduki saat ini. Dengan kedua matanya yang memandang Subin di balik meja bar itu.

Dan Subin menyadari hal itu, kalau Caerin sudah memandangnya sedari tadi.

"Ada apa darling? Apakah aku setampan itu? Sampai-sampai kau terus memandangi ku," ucap Subin sambil tersenyum kecil.

Caerin tertawa kecil. "Kau kan memang tampan," ucap Caerin.

Yah, sudah ku katakan sebelumnya bukan kalau Subin memiliki wajah yang tampan dengan hidung mancung bak perosotan.

Yang mana karena ketampanan nya, menjadikan ia populer di club malam ini.

Bahkan saat pertama kali ia bekerja di club malam ini dan bertemu dengan Subin, ia terpesona melihat ketampanan Subin.

Ia sama sekali tidak menduga kalau teman kerjanya akan setampan Subin.

Subin tertawa. "Hahaha benarkah? Baru kali ini kau memuji ku seperti ini," ucap Subin.