Tak lama, Tuan Woudman datang bersama seorang wanita pribumi. Ia terkejut saat kami berkumpul di ruang tamunya. Ku lihat dengan jelas Tuan Woudman meminta wanita itu untuk meninggalkannya bersama kami, lalu ia pergi ke dalam rumah. Tuan Woudman menghampiri kami yang tenga bingung dengan apa yang baru saja ia lakukan. Seingatku, tadi Papa bercerita bahwa Tuan Wouldan enggan untuk berdekatan dengan pribumi, namun apa yang kami lihat saat ini benar-benar dengan cerita yang ku dengar. Tetapi aku tak boleh terus memikirkan urusan orang dewasa, mau bagaimanapun aku tak ada hak untuk mencaritahunya.