Aku membicarakan tentang keindahan rumah ini bersama Diederick dan Holland. Rupanya Diederick juga terkagum-kagum dengan segala isi dan ukiran di rumah ini. Ia bercerita banyak tentang semua keindahan ini. Sementara kami bercerita, aku melihat Holland yang sedari tadi melihat potret keluarga di bingkai besar yang tak jauh dari tempat kami duduk saat ini. Aku yang penasaran pun bertanya, "Holland! Ada apa? Sedari tadi kau terus melihat potret itu?"
Belum sempat Holland menjawab, pemilik rumah ini datang bersama dengan keluarganya. Kami berdiri menyambut sang tuan rumah, lalu berjabat tangan dan saling memperkenalkan diri.
"Nama saya Kartono Suwardhana, panggil saja Tono." Lelaki bernama Tono itu memperkenalkan dirinya dengan memakai dialek Jawa yang sangat kental. Aku pernah mendengar dialek seperti itu saat masih kecil, ketika Ambu sering sekali membawaku ke pasar.