"Aku senang karena bisa makan siang sama kamu, Vin," ucap Shintia.
"Dulu kita juga sering makan siang bersama. Malah hampir setiap hari, tapi dulu kamu biasa aja, Shin?" sahut Kavin.
Shintia menatap Kavin, tidak menyangka jika Kavin akan mengatakan seperti itu. Setiap hari Kavin selalu datang ke butik untuk mengajak Shintia makan siang bersama. Kavin selalu meluangkan waktunya yang sibuk di kantor untuk bertemu Shintia. Namun Shintia tidak pernah menganggap itu berharga.
"Iya aku baru menyadari ini semua setelah susah ketemu kamu. Maaf-in aku ya, Vin."
"Aku juga senang karena kita masih bisa ketemu. Aku pikir setelah pertemuan kita di restoran dulu itu adalah pertemuan terakhir."
Tentu Kavin tidak pernah lupa saat mereka bertemu di restoran, dan Kavin yang memohon agar Shintia menemuinya. Dan saat itu Shintia malah mengajak Pangeran membuat Kavin sangat kesal, dia berharap hanya berdua dengan Shintia. Namun dengan teganya Shintia membawa orang lain.