章 174: Lamaran

Siang hari acap kali membuat orang kehilangan semangat. Malas untuk melakukan pekerjaan dan cenderung mendorong pada rasa kantuk. Sama seperti yang dialami oleh salah satu karyawan toko bunga milik Galaksi, dan pelakunya sendiri adalah istri dari si pemilik toko yang asli.

Beberapa kali mulutnya terbuka lebar karena tak mampu lagi membendung rasa kantuk yang bergelayut pada matanya. Air mata yang keluar dari sudut mata diusapnya agar tak membuat penglihatannya memburam. Tepat saat kepala perempuan tersebut dimiringkan ke kanan, tampaklah sosok rekan kerjanya yang malah senyum-senyum tidak jelas di depan ponsel.

Penasaran sekaligus berniat mengusir rasa kantuknya, May menggeser kursinya agar lebih dekat dengan Wega. Ia penasaran apa yang membuat sahabatnya itu senyum-senyum tak jelas di hadapan sebuah smartphone. Jika ada video atau gambar yang bersifat humor, ia juga ingin menonton dan melihatnya.