Matahari sudah naik cukup tinggi, namun jarum jam belum sampai menunjukkan angka dua belas. Di hari Selasa yang amat cerah ini, matahari sungguh-sungguh bersemangat dalam unjuk kebolehan dalam rangka memberikan binar kehangatan pengusir rasa dingin. Saking hangatnya, kipas yang dari tadi menggeleng-gelengkan kepala untuk meratakan angin seperti sudah disulap menjadi angin yang berhembus dari kawah gunung Merapi.
Dua botol air mineral yang dibeli dari lemari pendingin pun tak terlalu memberikan efek yang cukup berarti. Buktinya kedua manusia yang ada di dalam toko itu masih sibuk mengipas-ngipaskan selembar kertas ke arah wajahnya.
Beruntung toko sedang dalam kondisi sepi, jadi tak harus berebut oksigen di udara yang sudah tidak bisa dikatakan dingin tersebut. Lagipula siapa pun pasti lebih memilih untuk pergi ke kedai minuman atau es krim dariapa melihat tanaman hias.