Blake terdiam sejenak memikirkan kembali apakah ini merupakan keputusan yang benar, ataukah justru akan menjadi bumerang baginya.
Hazel pasti merasa terluka sekarang, tak akan pernah memaafkannya lagi, apa lagi untuk menerima Blake, tak akan pernah.
"Sialan! Kau benar-benar bodoh, Blake!" rutuknya pada diri sendiri, yang tak mungkin untuk tidak ia lakukan atas kebodohan yang telah ia lakukan pada Hazel. Setelah menjanjikannya kehidupan dan masa depan yang cerah, lantas menghempaskannya jauh, sungguh itu pasti menyakitkan.
Ia jelas tak ingin melepaskan Hazel begitu saja, meski yang terjadi kini justru sebaliknya, Hazel sudah pergi meninggalkannya dan tak akan mungkin kembali. Memikirkan tiu saja dadanya terasa nyeri. Ini patah hati yang paling tidak keren dalam hidupnya.