Baik bagi Ryan maupun Jenna, ini merupakan babak baru kehidupan mereka. Jenna mulai menetapkan hatinya untuk menjauh dari Ryan, sekuat apa pun dorongan untuk bertemu dengan pria itu. Sementara Ryan, meski telah mencoba sekuat tenaga, ia tetap tak mampu menghentikan otak dan pikiran yang selalu memikirkan tentang Jenna.
Bagaimana pun Jenna sedang berbahagia akan kehamilan yang ia nantikan. Meski pernikahannya dengan Blake baru seumur jagung, tetapi ia sungguh menginginkan kehidupan seperti ini.
Ryan tak akan menyalahkan itu, itu lebih baik ketimbang kehidupannya dan Hellen yang sudah nyaris kandas. Dan pada akhirnya kehadiran anak tidak berhasil membuat Ryan memusatkan perhatian hanya pada Hellen. Ia tetap saja gila akan Jenna.
Kini Jenna yang menikmati kehidupan pernikahan, juga berkat yang baru saja ia terima, tentu saja lebih memaksimalkan kehidupan pernikahannya dengan Blake. Tak sedetik pun ia membiarkan otaknya memikirkan Ryan.