"Dari mana saja kau, Ryan? Kita harus segera menuju ke bandara," ucap Hellen, sembari membereskan beberapa barang bawaannya, meletakkan di dekat pintu.
Tak mendapat respons dan jawaban dari suaminya, Hellen menghentikan kegiatannya, menoleh pada pria berusia mendekati 40 tahun yang masih tampak gagah dan tampan. Pria seperti Ryan memang jarang ditemukan di mana pun.
Rambut sewarna tembaga, sepasang manik kelabu dengan sorot tajam yang dibingkai alis tebal, bibir yang selalu terlihat merah alami, juga kulit segar yang tampak sehat untuk seusianya.
tak hanya secara fisik, Ryan juga tipe pria yang selalu bersikap lembut.
Hellen dulu terpesona pada pria itu, karena melihat caranya memperlakukan mendiang ibunya. Pria itu begitu mencintai dan menghormati sang ibu. Bahkan ia berduka cukup lama ketika wanita itu telah tiada.