Davina duduk sendirian di tepi pantai. Pagi itu suasana pantai tidak terlalu sepi namun juga tidak terlalu ramai. Pantai, tempat yang selalu membuat Davina lebih tenang.
Dulu saat masih remaja Ali sering mengajaknya ke pantai. Tempat ini selalu menjadi tempat terakhir untuk Davina melarikan diri dari kepenatan hidupnya.
Air matanya sudah mengering. Cobaan hidup macam apalagi yang harus dihadapi. Bukan dia ingin serakah dan merasakan dan kebahagiaan sepanjang hidupnya. Bukan karena Davina tidak memahami bahwa kehidupan adalah roda yang berputar. Suatu saat dia bisa saja tertawa begitu bahagia. Dan suatu saat dia juga bisa menangis sejadi-jadinya.