Ali terdiam mendengar protes dari putrinya. Dia sama sekali tak menyangka Hannah akan mengatakan hal ini.
"Maaf sayang ini semua salah om ...."
"Om? Berarti Hannah tak dianggap anak di sini!"
Ali segera menggenggam erat tangan sang putri. "Jangan ngomong begitu. Kamu ... Kamu selalu jadi anak Om .... "
"Om lagi! Om lagi! Kenapa sih, harus Om? Kenapa Hannah nggak boleh panggil Papa? Kenapa Mama nggak bolehin kita ketemu? Kenapa?" teriak Hannah.
Brenda yang ada di hadapan mereka. Merasa kalau perselisihan mereka tak seharusnya ditonton oleh banyak orang. Ia pun segera meminta orang-orangnya untuk masuk ke dalam.
"Eh, ngapain kalian pada ngeliatin? Masuk semua! Masuk!" pekik Brenda.
"Apaan sih loe, Hes? Ganggu orang aja. Lagi seru juga." Ucap salah seorang warga.
"Iya, si Hesti ini!"
Merasa menjadi tontonan. Ali pun segera mengajak putrinya segera pergi dari tempat itu. Ia tak ingin putrinya semakin tertekan.