Davina meronta sekuatnya saat Rico menggerayangi tubuhnya. Suara rintihan Davina tentu saja dibungkam oleh tangan Davina sendiri. Ia tentu tak mau jika ibu atau kakaknya mendengar dan berpikir yang tidak-tidak.
"Mas, berhenti, Mas. Aaah!"
"Nanggung, Sayang."
"Nanti kedengaran," ucap Davina.
"Loe mau enggak?"
"Jangan, nanti kedengeran."
"Ya loe jangan keras-keras," sahut Rico sambil menciumi perut sang istri.
"Haaah, mana bisa!" Davina memekik keras saat bibir Rico memagut lembut bagian perut Davina. Ia tak tahan untuk tak mengeluarkan suara.
Rico segera menghentikan aktivitasnya. Kali ini mereka gagal lagi untuk melakukan hubungan suami istri.
"Mas, maaf." Davina begitu merasa bersalah kepada Rico.
"Gue mau ngecek kerjaan gue. Loe tidur aja," ucap Rico seraya berdiri dan berjalan keluar membawa laptopnya.
"Mas," ucap Davina lirih.