"Oh, dia? Dia adik kelas gue di Semarang," jawab Rico.
"Adik kelas atau ...."
"Eits, eits. Jangan mikir yang aneh-aneh? Dia sensian anaknya lho?" ucap Rico.
Davina melotot ke arah Rico setelah mendengar ucapan Rico. Ia tak terima mendengar ucapan Rico.
"Beneran, Teh?" tanya pria itu.
"Ah, enggak. Mas Rico cuma bercanda," ucap Davina.
"Hem, Brother enggak boleh begitu atuh," sahut pria itu.
"Kenalin, ini Jonas, temen nongkrong gue sekaligus temen kuliah gue. Ini Davina temen sekolah di SMK," ucap Rico memperkenalkan.
Davina tersenyum lalu mengulurkan tangannya. Pria bernama Jonas itu segera menyambut uluran tangan Davina dan teras ke arah gadis itu.
"Dah, jangan lama-lama. Mana makanan gue? Dari tadi gue tunggu enggak dateng-dateng," keluh Rico.
"Heh, masak belum dateng? Aduh, gimana sih. Sakedap, nyak. Abdi ke dalam dulu. Teh, ini Rico dijagain. Suka liar anaknya," ucap Jonas.
"Sialan loe! Sana, sana, sana!"