Davina segera berdiri dan pergi mencari kamar mandi. Ada yang aneh, biasanya Davina tak pernah begini.
Rico yang khawatir segera menyusul Davina ke kamar mandi kampus. Ia menunggu Davina yang muntah-muntah di kamar mandi.
Tentu saja orang-orang yang ada di kamar mandi itu mendengar suara muntah Davina dari luar bilik.
Setelah agak mendingan, Davina keluar. keringat dingin membasahi keningnya. Rico cemas karena wajah Davina yang langsung terlihat pucat.
"Kamu enggak apa-apa?" tanya Rico.
Davina menggelengkan kepalanya. Tubuhnya terasa lemas tak berdaya.
"Kita pulang aja, ya?" tanya Rico.
Davina meremas lengan Rico dengan kuat. Ia tak mungkin pulang dengan keadaan begini. Ia tak akan merasa lebih baik saat di rumah.
"Aku boleh tidur bentar di tempat Mas Rico?" tanya Davina.
"Eh, kamu harus pulang. Keluarga kamu pasti cemas," ucap Rico.
Davina menggelengkan kepalanya. "Please."