Kun Lun dengan cepat membawa telur rebus dan kain kasa, lalu meletakkannya di atas meja kopi.
Shen Xi memeluk Si Permen Kecil sambil memandangi jari-jari ramping pria itu yang sedang mengambil sebutir telur di atas meja dan mulai mengupas telur itu sedikit demi sedikit.
Dari sudutnya, dia bisa melihat wajah halus pria itu. Alisnya indah, hidung yang mancung, warna bibirnya merah muda, dan bahkan sudut rahangnya sangat sempurna.
Li Yuan bertanya padanya, "Apakah kamu sudah makan malam?"
Shen Xi menatapnya. Saat pria itu berbicara, jakunnya berguling-guling di lehernya yang ramping. Mata Shen Xi seketika menjadi panas. Dia menganggukkan kepalanya, kemudian berdeham pelan.
Li Yuan memperhatikan tatapan berapi-api gadis kecil itu. Sudut bibirnya sedikit melengkung dan suaranya menjadi semakin seksi dan menggoda, "Apa yang kamu makan?"
Shen Xi dengan patuh menjawab, "Mie instan."
"Apakah kamu kenyang?"