Seharusnya Deka sudah jatuh cinta dengan gadis itu. Namun karena ia sendiri malu mengakui itu sehingga ia mengganggap kalau itu hanyalah perasaan iba saja. Deka tidak mungkin jatuh cinta pada gadis yang tidak berkelas seperti Fanya.
Mentari telah bersinar, membangunkan gadis yang masih bergulung dengan saelimutnya.
"ahh,sudah pagi. Aku harus menyiapkan sarapan untuk Deka. mungkin ia belum bangun," ujarb Fanya.
Saat gadis itu hendak bangkit dari tidurnya, ia baru tersadar kalalu ternyata di sampingnya bukan guling melainkan Deka yang masih tertidur pulas.
"astaga, jadi semalam dia tidur di sini," gumam Fanya.
Semalam memang merasakan ada tangan yang melingkar di pinggangnya. Dan itulah yang membuat Fanya sangat nyaman, rasnya ia seperti di peluk olelh ayahnya sendiri.
"terimakasih telah membuat tidurku terasa begitu nyaman," ujar Fanya.
Setelah itu Fanya benar-benar bangkit dari tidurnya dan maenyiapkan sarapan untuk Deka. tidak lupa juga ia menyiapkan keperluan kerja Deka.