Sebuah aplikasi di telepon membuat mereka merasa dekat saat berkomunikasi.
Dan hal itu berlanjut dari hari ke hari.
Mereka saling bahagia dengan saling melempar gambar kecil dari ponselnya.
Kania membalas emoticon senyum untuk membalas pesan Damar, pikirannya kembali sedikit terganggu, dia sangat tau Damar pasti cemburu pada Adi, walaupun dia adiknya, tetapi hubungan mereka yang tidak baik-baik saja juga menjadi faktor pendorong.
Keesokan hari, Adi pulang dari luar kota, yang dicarinya rupanya Kania, "Mbok, Kania dimana?" tanya Adi.
"Non Kania, masih tidur Den, mungkin kecapean butuh istirahat," jawab mbok Darmi.
Adi sebenarnya ingin sekali cepat melihat wajah yang dirindukannya, sehingga ia hanya menuju sofa coklat ruang tamunya, yang terletak tidak jauh dari kamar Kania, laki-laki tampan yang baru saja pulang dari luar kota itu, langsung merebahkan diri disana, menyangga kepalanya dengan bantalan yang senada dengan kursinya.