Apapun yang terjadi didekatnya sekarang tak menarik perhatian karena kejadian yang menarik perasaan nya.
Perasaan nya gaduh di dalam dada gadis itu menyiratkan perasaan yang sedikit bergejolak sekali.
Pelukan itu akhirnya lepas perlahan, Khaira juga menjadi salah tingkah. "Are you okay?"pertanyaan itu tetap ia paksakan untuk menanyakan keadaan Denzel.
Denzel mengangguk. Khaira seharian berada di kamar Denzel, ia hanya menonton televisi bersama laki-laki: itu, tak banyak bicara, namun beberapa kali asisten rumah tangga masuk untuk memberikan makan dan obat Denzel.
Selin tahu Khaira tidak keluar karena merasa bersalah melihat kejadian tadi.
"Aku bosan!" ucap Denzel, membuat Khaira menatap lelaki itu.
Wajar saja ia tidak pernah keluar dari kamarnya selama sakit.
"Mau keluar?" tawar Khaira.
Denzel diam sejenak kemudian mengangguk.