Kaget bukan kepalang ia mendengar siapa yang datang, namun tetap berusaha tenang sekarang.
Dan tetap berjalan sekarang menuju ke ruangan tengah rumahnya.
Mendengar ucapan sang adik ia juga bingung karena yang datang bukanlah kekasihnya yang ia tunggu melainkan mantan kekasih nya.
Dengan suasana hati yang aneh, Khaira tetap melangkahkan kakinya ke ruang tamu. Dan ternyata memang benar Denzel sedang duduk disana. Wajahnya ditekuk juga kedua tangannya yang di rekatkan.
"Denz, ada apa?" tanya Khaira, lalu duduk di samping Denzel,tetapi berbeda kursi.
Riko menatap Khaira tanpa berkedip. Menyadari gadis itu sangat cantik padahal dengan sedikit polesan.
"Denz?" ucapan Khaira membuyarkan tatapan Denzel lagi
"Ada yang mau aku katakan Khai,"
"Iya, katakan saja. Aku soalnya mau pergi,"
Denzel menahan ucapannya, ia sebenarnya ingin sekali protektif. Dan ingin sekali bertanya kemana gadis itu akan pergi, tetapi batin Denzel sudah tahu dengan siapa dia akan pergi.