Aku ingin mengatakan padanya bahwa aku siap!
Aku siap menjadi kekasih yang senantiasa membuatnya bahagia. Dua puluh per tujuh, aku senantiasa berada di dekatnya, tak peduli sesibuk apapun aku akan meluangkan waktu untuk menghubunginya. Ketika dia dalam masa-masa terpuruk, aku pasti akan menghibur dan apapun yang dapat ku lakukan untuk menjaga senyumannya tetap tersungging. Dia bintangku, tak akan ku biarkan sinarnya padam.
Mudah nian kata-kata itu terucap ketika sedang sendirian. Akan sangat sukar ketika di hadapanku berdiri sosok Joshua. Ah, membayangkannya saja sudah membuat seluruh tubuhku melemas.
Sepanjang malam ku habiskan untuk melatih diri di depan cermin. Cara ini tak lantas berhasil, perlu banyak waktu bagiku untuk mematangkan keberanian. Benar, aku memang sepengecut itu untuk menyatakan perasaan.