"Aku mencintaimu," ucap Allena seraya menatap Nio. Pintu lift pun terbuka dan Allena akan keluar dari lift, tetapi Nio menahan tangan Allena dan keduanya saling tatap.
"Aku bahkan sangat mencintaimu," ucap Nio dengan raut wajah serius.
Allena pun terdiam bingung, kenapa Nio menatapnya seperti itu. Allena secara repleks menahan pintu lift ketika pintu akan tertutup. Nio pun menghela napas dan menutup wajahnya . Dia pun tersenyum melihat Allena.
"Wajahmu sangat serius," ucap Allena dan bergegas keluar dari lift. Nio pun mengikuti Allena seraya terus tersenyum. Kini keduanya tak lagi saling menggenggam. Keduanya kembali ke kamar.
***
Ke esokan harinya. Nio sudah siap untuk pergi ke kantor, Allena pun sama seperti Nio. Dia sudah siap untuk kembali pergi bekerja.
Melihat Allena yang sudah siap dengan pakaian kantornya sontak Nio mengerutkan dahinya.
"Apa kamu akan kembali bekerja hari ini? Bukankah kamu masih belum benar-benar sehat?" tanya Nio.