Tak sampai lima belas menit, Haikal meninggalkan kamar bernomor 102, dan tentunya di temani oleh Arya.
"Kami tak tahu harus membalas kebaikan seperti apa. Aku pribadi sangat senang bertemu dengan sosok yang menyelamatkan Salsa," kata Arya sembari membungkukkan badannya.
Haikal dengan cepat menahan tubuh Arya, sebelum Arya membungkuk lebih dalam lagi. "Kau tak perlu mengucapkan terima kasih seperti itu. Cukup melalui ucapan saja," ucapnya.
Arya tersenyum mendengar kemurahan hatinya. "Kamu yakin akan pergi sekarang. Padahal masih ada waktu untuk menjenguk," ujar Arya sembari melihat layar ponselnya yang menunjukkan jam setengah sembilan malam.
Haikal menggelengkan kepalanya. "Teman Salsa sudah banyak di kamar ini. Aku rasa hanya memperkenalkan diri pada teman-temanmu sudah lebih dari cukup. Lagi pula aku masih ada keperluan yang tak bisa ditinggalkan. Selebihnya aku serahkan Salsa pada kalian sebagai temannya Salsa," ujar Haikal tersenyum.