Melihat temannya mendadak heboh, Arya hanya menghembuskan napas panjang sembari menatap mereka.
"Enggak gadis itu, Enggak kalian, sama-sama berisik. Pantas saja Tia Enggak betah kalau punya teman hobinya teriak-teriak kayak sound system konslet."
"Emang sound system kalau konslet bisa teriak-teriak? Bukannya tambah Enggak ada suara ya?" tanya Fahmi penasaran.
Arya tiba-tiba mengepalkan tangannya, memukul kepala Fahmi cukup keras. Fahmi yang tak tahu apa-apa dan tak tahu salahnya dimana sehingga dipukul oleh temannya, terpekik kesakitan sembari memegang kepalanya.
"Woi, tolol banget kau, Yak! Ngapain tiba-tiba memukul kepalaku?! Kau pikir aku samsak tinju yang bisa aku pukul kapanpun!" jerit Fahmi tatapannya semakin memelas.