章 168: Jiwa Seorang Ibu

"Koinobori di sana itu memang sengaja tidak dilepas kah? Hanya untuk menunggu aku dan kakak pulang, lalu ... ikan koi di sana sekarang terlihat kurusan."

"Ya, ayah dan ibu sengaja mengibarkannya hingga kalian berdua pulang. Kamu tahu tidak? Selama setahun terakhir kami tidak bersama kalian berdua tentu kami juga merasa kesepian saat tinggal berdua. Kukira ... Aya akan datang dan suatu saat nanti ibumu akan mewariskan kedai ini padanya. Kamu yang sekolahnya cukup bagus dan hebat kamu akan mewarisi bisnis yang ayah kerjakan, kamu yang akan mengelolanya. Itu pikir kami berdua." Jelas Hikari.

Pembicaraan pun berubah menjadi obrolan orang dewasa tapi, Kaede yang cukup cerdas mengerti akan hal tersebut.

"Tapi, soal koinobori yang masih tergantung di musim panas itu tidak ada hubungannya dengan ikan koi yang tampak kurusan." Tegas Hikari.

"Eh?" Kaede heran sambil menatap lekat-lekat wajah ayahnya.

Jadi, bagaimana maksud hubungan 'Koi' ini yang sebenarnya?