Setelah orang-orang tersebut pergi,ia dihampiri oleh Mei,ia berkata-"Huh....untung aja tadi tidak di geledah remah ini..bisa-bisa hancur serumah ini."Nurul tertawa,Mei heran kenapa temannya itu tertawa,ia bertanya pada Nurul-"Kenapa kamu tertawa padahal tidak ada yang lucu??."Nurul hanya tersenyum,ia berkata-"Apa kau tak ingat?."Mei mengingat kembali,ia teringat berdiskusi kemarin,ia kembali bertanya-"Apa kamu mau melakukannya sekarang??."Nurul menggangguk,ia sudah menyiapkan semua barang-barang,ia bertanya-"Kenapa kamu tadi mengusirku padahal tidak digeledah ya?!."Mei hanya tertawa dan berkata-"Itu namanya tak tahu penggeledahan apa enggakkan biasanya itu pasti digeledah,daripada kamu ketangkep."Mereka kembali masuk kerumah Mei.
Keesokan paginya,Nurul sudah berada di ruang tamu,Mei terkejut dan berkata-"Tumben kamu bangun pagi."Nurul menjawab-"Hah...kamu kayak nggak tahu aku aja sih...."Mei segera turun kebawah,ia melihat banyak barang,ia heran dan bertanya -"Apa-apaan ini banyak sekali barangnya padahal cuman butuh sedikit!?."Nurul kemudian memasukkan barang-barang tersebut ke tasnya,ia segera memakai rambut palsu milik temannya yang ia temui kemarin,Mei heran -"perasaan dia dan Nurul nggak pernah beli rambut palsu."katanya di dalam hati.
Mei bertanya -"Kamu dapat rambut palsu dari mana?."Nurul menoleh dan berkata -"Ih...kepo ya...."Mei kembali berkata -"Cepet dari mana!!?."Nurul berkata -"Dari Anis."Mei terkejut,ia berkata -"A-apa dia punya rambut palsu?!."Nurul hanya terdiam,ia segera berangkat ke kantornya,ia dihentikan oleh Mei.-"Stop....mau kemana?."tanyanya,Nurul menjawab -"Kerjalah....."Mei bertanya kembali -"Apa kamu tau namamu?."Nurul syok,ia tidak memikirkan itu,ia berbalik ke arah Mei,Mei berkata -"Gimana??."Nurul tersenyum dan menggeleng-geleng kepalanya,Mei punya ide ia memberi nama samaran untuk Nurul.