"Panggil aku 'Reine' saja, Dokter," sahut Reine dengan cukup ramah. Sebenarnya dia sangat tahu jika pria di sebelahnya itu adalah orang suruhan ayahnya. Dia harus berhati-hati pada sosok pria tampan yang kebetulan datang untuk merusak hubungan sahabatnya itu.
Henry tersenyum tipis mendengar jawaban dari perempuan cantik di sebelahnya. Rasanya sangat mendebarkan bisa duduk bersama dengan sosok yang cukup memikat baginya.
Sedangkan Reine, dia merasakan sesuatu yang tak biasa dengan pria itu. Dia yakin jika Henry sedang berusaha untuk menarik perhatiannya. Hal itu membuatnya terus bertanya-tanya di dalam hati. Rasanya tak mungkin jika pria itu menyukainya.
"Baiklah, Reine." Begitulah jawaban penuh arti dari sosok dokter bedah yang tersesat di sanatorium. Lebih tepatnya, menyesatkan diri.