Setelah merasa perut nya terisi penuh, Agesti merapikan tas dan semua barang-barang nya untuk segera pergi ke kasir untuk membayar.
Niat hati hanya membeli Milk tea karena kehausan, ternyata ia malah memesan spaghetti kesukaan nya juga. Sudah bisa di bayangkan, spaghetti hari ini adalah pertanda bahwa ia akan memakan mie instan seminggu ke depan.
Tapi Agesti bukanlah orang yang pelit soal makanan yang sudah masuk ke dalam perut nya. Bagi nya, sebagian rezeki yang sudah ia telan adalah sesuatu yang harus disyukuri dan jangan pernah di sesali sedikit pun.
"Saya mau bayar pesanan di meja nomor 5." Ucap Agesti sambil merogoh saku celana jeans nya untuk mengambil uang.
"Pesanan di meja nomor 5 sudah di bayar Pak Lim, Mbak."
Agesti terbelalak, perkataan kasir itu sukses membuat kedua mata gadis itu hampir keluar.
"Lim?"