Setelah menjelaskan hal yang membuat mereka harus kembali ke kota, Farisha dan Usman meninggalkan rumah Kasmiyah dan suaminya. Meninggalkan anak itu dengan perasaan bersalah. Kalau tidak terjadi apapun, mungkin mereka tidak akan kembali ke kota. Keadaannya berbeda dan sangat tidak mungkin untuk menghentikan niat mereka itu.
"Apa keputusan kita tepat untuk kembali ke kota, yah? Malah kita tidak pamit langsung pada Bu Kasmiyah dan pak Tohari." Membawa sepeda motornya dengan kecepatan sedang, tidak ingin terjadi kecelakaan. Apalagi jika ia panik, bisa-bisa terjadi kecelakaan. Farisha harus profesional dalam berkendara.
"Iya, ia kan semua ini demi ibu. Jadi ini nggak apa-apa. Semoga beliau-beliau mau mengerti keadaan kita. Bukankah kamu sudah memberi surat pada anak itu? Seharusnya itu sudah cukup untuk memberitahu mereka."