Bab 181
Saga pulang dengan badan yang gemetar. Pikirannya campur aduk dan juga tak karuan.
Dia menghilang sejak dua hari lalu tanpa memberi kabar pada Kalysa. Tat lagi ponsel Saga mati dan tidak bisa mengetahui jika kehadiran Ratu.
Mereka berdua sama-sama terkejut. Ada rasa canggung dan juga bersalah, namu. Ego Saga masih besar. Tidak mau menerima kenyataan jika Ratu tengah mengandung anaknya. Buah hati mereka berdua. Hasil dari perbuatan keji yang dilakukan oleh Saga pada wanita polos dan juga baik. Sungguh malang nasi kamu, Ratu.
Akan tetapi, Tuhan tidak pernah tidur atau pun pilih kasih. Dia tahu mana hal yang bagus bagi umatnya.
Jika ada gula, maka ada semut. Ada duka dan juga suka. Namun mereka sedang dihadapan dengan persoalan amarah, ego serta juga kewajiban.
"Lo, sejak kapan ke sini. Ma, kenapa Mama gak kasih tahu kalau cewek ini ada di sini!" Tangan Saga menunjuk wajah Ratu. Cewek berperut besar itu hanya menunduk.