"Ya, aku sudah memantaunya. Mereka membuat sebuah perkemahan di kaki gunung. Ada sekitar 30 orang yang aku lihat dan diantaranya ada sekitar 13 orang yang memiliki tingkat menengah pertama." Leopold langsung berkata sambil melaporkan detail tentang para bandit tersebut.
Perkataannya membuat Eric dan Willy menelan ludah, karena mereka berdua adalah penyihir tingkat bawah pertama. Dan disini, mereka harus menaklukkan bandit yang memiliki 13 orang penyihir tingkat menengah pertama.
Bahkan Leopold sendiri saja agak ketakutan ketika jumlah ini yang akhirnya ia saksikan sendiri, bahkan ia tahu bahwa dia hanya berada pada level penyihir tingkat bawah pertama.
Reinz yang melihat raut wajah mereka hanya terkekeh karena tahu bahwa mereka semua lemah, tetapi memutuskan untuk membantu meringankan beban mereka.
"Jangan khawatir, kalau soal mereka itu mudah. Tetapi, bisakah kalian menjelaskan padaku sihir apa yang kalian miliki?" Reinz langsung berkata membuat mereka saling memandang dan kemudian menjelaskan sihir mereka.
Leopold seperti di anime, sihirnya berbasil api turunan dari keluarganya. Sedangkan Eric memiliki sihir Sand dan yang terakhir Willy adalah sihir Sound.
Reinz langsung mulai memikirkan cara kerja sihir mereka.
Sihir yang kuat memang adalah sihir yang dimiliki oleh Leopold, yaitu Fire. Tetapi, itu akan melemah jika melawan sihir Water atau sihir Wind. Bahkan sihir Eric pun juga akan melemah terhadap Water, karena itulah ia tidak tahu apa-apa tentang sihir para bandit tersebut.
Dan kemudian mengenai Willy, entah bagaimana sihir Sound mirip yang di scene anime, dimana Vanessa pergi membantu penyihir muda dari Hutan Penyihir untuk membuat kedua penyihir muda tersebut mengenal lebih lanjut dan mengkreasikan atau menggabungkan sihir yang mereka miliki menjadi sihir yang kuat.
Sihir Sound yang dimiliki Willy memungkinkannya untuk memvisualisasikan suara dari apa yang telah ia dengar atau lihat dan bahkan bisa membentuk suara baru.
Akhirnya, Reinz mengangguk dan memahami.
"Baiklah. Aku mulai mengerti sihir kalian, biar aku beritahu kalian bahwa sihirku adalah sihir Space. Aku bisa membantu kalian untuk membuat banyak portal dan memungkinkan untuk mengecoh para bandit, portal itu juga sangat membantu sihir kalian agar bisa mengalahkan para bandit secepat mungkin. Tentu saja kalian harus berusaha keras untuk menguatkan tekad dan kekuatan sihir kalian."
Proposal Reinz membuat mereka saling memandang dan mengangguk.
"Kemudian, inilah rencananya. Yang pertama bergerak adalah Leo dan Eric, kalian harus menggunakan sihir kalian pada portalku dan portalku akan mengarahkan ke tempat para bandit berada. Ini juga untuk menguji para bandit pertama kali, karena kami tidak tahu sihir apa yang mereka miliki. Jadi, kalian paham kan? Dan soal Willy, belum tiba saatnya karena pertama kita harus mengetahui sihir lawan karena siapa tahu bahwa ada sihir yang dapat mematikan sihirmu dan sihir Leo dan Eric."
Mereka langsung mengangguk paham sambil menelan ludah karena mengerti apa yang dimaksud oleh Reinz.
"Baiklah, kalau begitu ayo kita mulai!"
.....
Reinz melihat ke arah tempat para bandit dan mencoba merasakan tempat mereka berada dan akhirnya mengangguk.
Reinz berbalik ke arah Leopold dan Eric, kemudian menggunakan sihir Space untuk membuat portal.
"Ayo, kirimkan sihirmu ke portalku, cepat!"
Kemudian keduana langsung mengerahkan sihir mereka ke arah portal Reinz.
Dan portal itu keluar pada bagian atas para bandit berada.
Yang mana salah satu bandit yang memiliki kemampuan yang kuat diantara para bandit tersebut, telah merasakan bahwa ada yang aneh dan melihat bahwa ada sebuah portal di atas mereka dan kedua sihir mengakibatkannya kaget karena melihat ini.
Ia langsung menggunkan sihirnya dan melepaskan ke arah portal tersebut.
Sihir yang keluar adalah sihir Water, yang entah bagaimana berlawanan dengan sihir yang dimiliki oleh Leopold dan Eric.
Kebetulan ini disaksikan oleh para bandi lainnya dan mereka mulai bersiaga secepat mungkin dan membuat formasi sambil berhati-hati.
Reinz yang melihat ini akhirnya tahu dan kemudian menoleh ke arah Willy dan berkata, "Giliranmu, buatlah suara monster besar yang bahkan bisa merusak gendang telinga mereka."
Willy mengangguk dan mulai membuka grimoirenya sambil memvisualisasikan suara monster besar dikepalanya.
"""ROOOOOAAAAARRRR!!!"""
Suara tersebut langsung membuat para bandit goyah dan diantaranya ada yang masih bertahan, tetapi banyak yang telah pingsan dengan telinga mereka berdarah.
Bahkan suara tersebut pun menciptakan fenomena dimana angin keluar hanya karena suara tersebut yang mengacaukan area tempat para bandit berada.
"Kalau begitu, giliran kalian berdua langsung kerahkan sihir kuat kalian atau jika kalian ingin melawan mereka satu lawan satu, mumpung mereka telah mengalami luka karena suara sebelumnya."
Mendengar perkataan Reinz, membuat Leopold bersemangat dan membalas, "Kalau begitu aku harus pergi mencoba merasakan pertarungan melawan penyihir peringkat menengah pertama!"
Kemudian Leopold langsung memasuki portal dan muncul pada tempat para bandit.
"Bagaimana denganmu?" Reinz bertanya pada Eric.
"Aku, aku juga ingin mencoba."
Reinz mengangguk dan kemudian melemparkan portal ke arah bawah Eric berada.
"Apakah kau ingin ikut membantu mereka? Jujur saja, sihirmu sangat berguna jika keadaan genting. Karena sihir yang mengeluarkan suara dapat menyebabkan angin ataupun getaran." Reinz menoleh ke arah Willy dan berkata padanya.
Willy yang mendengar apa yang dikatakn oleh Reinz memutuskan untuk ikut membantu keduanya, karena ia tahu betul bahwa memang sihirnya dapat menyebabkan apa yang Reinz katakan. Tetapi, untuk mengeluarkan sihir tersebut juga sulit karena untuk memperkuat suara itu akan memakan banyak sihir.
"Aku akan pergi membantu mereka!"
Kemudian Willy berjalan ke arah portal dan lansung tiba di tempat dimana Leopold dan Eric berada saat ini.
Ia melihat bahwa Leopold melawan seorang penyihir yang memiliki sihir Wind, tetapi keadaan lawan telah dalam terluka karena di kedua telinganya pun kini berdarah dan bahkan ia memiliki mata merah karena perasaan pedih itu.
"Brengsek! Aku akan membunuh kalian!" Bandit penyihir angin berkata dan mengerahkan sihirnya ke arah Leopold.
<Wind Magic: Wind Cutter!>
Angin mulai membentuk di udara tipis dan terbang ke arah tempat Leopold.
Leopold yang melihat ini hanya terkekeh karena ia bersemangat tentang lawannya, lagian ia tahu bahwa lawannya saat ini dengan keadaannya itu setara dengan tingkat Leopold saat ini.
<Fire Magic: Spiral Flame!>
Api keluar dari kedua tangan Leopold mengarah ke tempat sihir lawan yang terbang ke arahnya.
Lawan yang melihat ini pun merasa kesulitan karena ia tidak bisa menanggil sihir tersebut dengan keadaannya saat ini, lagian ia terluka dan luka itu bahkan sampai-sampai membuat otakknya berdengung karena suara itu masih membuatnya kesulitan untuk fokus.
Ia tahu sendiri bahwa sihir suara tersebut pasti dikeluarkan oleh ksatria sihir, tetapi ia tidak tahu siapa itu.
Tiba-tiba dia melihat bahwa kedatangan seorang perempuan tinggi mengenakan jubah crimson dan merasa bahwa orang inilah mungkin penyihir dengan afinitas Sound Magic.
Lagian dia melihat bahwa temannya sedang melawan ksatria sihir yang memiliki afinitas Sand Magic.
Jadi, dia memutuskan untuk mengerahkan kekuatan sihirnya untuk menargetkan perempuan ksatria sihir tersebut.
<Wind Magic: Wind Bullet!>
Peluru angin mengarah ke arah Willy.
Willy yang kebetulan melihat ini langsung menggunakan sihirnya untuk menganggu serangan tersebut.
<Sound Magic: Ultrasonic!>
Sesuai dengan namanya itu mengeluarkan getaran suara ultrasonik yang mengarah ke arah serangan penyihir angin berada.
Dan bahkan serangan itupun langsung menglahkan lawan seketika.
"Ah!!! TIDAK!!??"
Getaran suara ultrasonik langsung membuatnya jatuh tak berdaya dan pingsang seketika.
Leopold yang melihat ini tertegun karena tahu bahwa sihir yang Willy keluarkan sangatlah kuat. Ia tidak tahu bagaimana jika situasinya adalah melawan Willy, apakah apinya mampu mengalahkan suara? Ia tidak tahu pasti soal itu, tetapi entah bagaimana itu membuat tekadnya untuk menjadi lebih kuat dan mencapai apa yang kakak-kakaknya telah capai dapat ia rasakan sendiri.
Reinz berada di udara sambil melayang tanpa mengggunakan sapu, melainkan ia membuat pijakan dengan sihir Space miliknya.
Ia langsung mengangguk memandang ke arah Willy dan merasa bahwa potensi sihir suara itu sangat mengerikan. Tetapi, ia memutuskan untuk menonton saja dan tidak menganggu mereka, karena ia tahu bahwa mereka membutuhkan banyak pengalaman. Lagian mereka baru di usia 15 tahun dan baru memasuki ksatria sihir.
Reinz tiba-tiba melihat bahwa entah bagaimana seorang bandit yang terbaring tiba-tiba bangun dan mengerahkan sihirnya ke arah Willy.
<Rock Magic: Rock Bullet>
Peluru batu keluar dari udara tipis dan langsung terbang ke arah tempat Willy berada.
Kebetulan juga Eric dan Leopold melihat ini langsung berkata bersamaan, "WILLY DI BELAKANGMU!"
Willy langsung berbalik dan ketakutan tetapi entah bagaimana merasa tidak bisa mengerahkan sihirnya, tiba-tiba ia melihat bahwa Reinz langsung berada di depannya.
Reinz tanpa basa basi hanya menjentikkan jarinya dimana peluru batu itu mulai hancur tanpa sebab yang diketahui.
Mereka melihat Reinz melakukan ini bahkan membuat mereka tertegun, bahkan lawan Eric pun yang masih berdiri dan memiliki afinitas yang sama dan tingkat menengah pertama pun tahu bahwa kedatangan Reinz telah menandakan sesuatu.
Dan juga dengan apa yang Reinz baru lakukan saja membuatnya ketakutan dan akhirnya mengerti, oleh karena itu ia memutuskan untuk berlari dan mengerahkan banyak sihir untuk membentuk hujan pasir.
Tetapi, sebelum ia melakukannya semua para bandit entah bagaimana memiliki penghalang mengelilingi mereka.
Penghalang ini berbentuk bundar dan menghentikan gerakan mereka.
<Time Magic: Chrono Statis>
Reinz yang berdiri sambil mengeluarkan grimoirenya dan menggunakan mantra yang dimiliki oleh Julius sendiri.
Leopold, Eric dan Willy yang melihat ini tertegun di tempat mereka dan tahu bahwa pertempuran telah berakhir.
"Si-sihir apa ini?" Willy bertanya.
"Sihir Time." Leopold-lah yang menjawab.
"Bagaimana kau tahu? Dan juga, bukankah kau mengatakan bahwa sihirmu adalah Space? Kenapa kau bisa mengeluarkan sihir Time?" Eric bertanya pada Reinz.
Reinz hanya memandangnya karena pertanyaannya hanya menjawab, "Karena aku bisa menggunakan keduanya."
"Ya, Reinz-senpai sangatlah kuat! Bahkan kakakku saja mengatakan bahwa ia tidak tahu apakah ia mampu mengalah-" Sebelum Leopold menyelesaikan kata-katanya, Reinz langsung menyegelnya dalam penghalang yang juga di miliki para bandit.
"Kalau begitu, ayo kita kembali. Dan omong-omong, aku akan meninggalkanmu disini bersama Leopold untuk pergi memberitahu kepala desa, lagian kalian berdua berada satu pasukan. Dan aku bersama Eric akan pergi melaporkan tugas." Reinz berkata pada Willy sambil mengeluarkan portal yang mengarah ke desa.
Willy hanya mengangguk dan berjalan ke arah portal yang mana juga diikuti oleh Leopold yang berada dalam keadaan statis.
"Kalau begitu, ikuti aku Eric. Kita harus pergi melapor soal tugas."
"Baik!"
Reinz langsung mengeluarkan portal yang mengarah ke depan pintu masuk istana.
.....
Beberapa saat kemudian.
Reinz kembali ke markas Black Bull.
Ia melihat bahwa hanya Yami yang masih ada yang juga masih membaca koran.
Reinz merasa ingin memukul kepalanya itu, apakah ia masih membaca koran tadi pagi? Ia tahu bahwa koran ini adalah koran tadi pagi dan sudah lebih dari 7 jam sejak saat itu.
Tetapi, disini Yami masih membaca koran ini dan juga berada di tempat duduk yang sama.
"Apakah kau masih membaca itu, kapten?" Reinz bertanya.
"Oh, kau kah bocah? Yah, aku hanya menatapnya dan tidak membacanya."
Jawaban Yami membuat Reinz hampir jatuh dari tempatnya.
'Apa-apaan! Kalau kau tidak tahu membaca aku masih bisa maklumi, tapi kau hanya menatapnya?' pikir Reinz dalam kepalanya.
Reinz tahu bahwa Yami berasal dari negara di benua lain yang disebut sebagai negara atau kerajaan Sun. Karena entah bagaimana ia terdampar di benua ini, tepatnya kerajaan Clover membuatnya dipanggil sebagai orang asing.
Bahkan ia juga tahu bahwa Yami harus belajar membaca karena bahasa di negara ini dan negaranya sendiri sangat berbeda.
Kalau Reinz analogikan itu adalah perbedaan antara bahasa inggris dan bahasa jepang.
1785 kata.