Setelah Radit masuk ke dalam, ia melirik ke arah Andi tanpa meninggalkan jejak. Tapi setelah melihat Andi menggelengkan kepalanya pelan, ia pun langsung menarik Kembali pandangannya.
Melihat Radit, tubuh Oma pun agak gemetar.
Bagaimana mungkin keluarga Siregar-nya bisa menyambut kedatangan orang yang terhormat seperti dirinya?
Ia merasa dirinya seperti seorang penganut suatu kepercayaan, karena aura Radit yang kuat, sehingga dirinya ingin langsung berlutut di hadapannya.
Ia merasa dirinya seperti seorang penganut suatu kepercayaan, karena aura Radit yang kuat, sehingga dirinya ingin langsung berlutut di hadapannya.
Radit memandang Oma, tersenyum tipis, "Bu Oma, aku dengan hari ini cucumu Nona bertunangan. Aku mewakili Keluarga Hatalai Kota A untuk mengirim beberapa hadiah."
"Keluarga Hatalai Kota A?" Oma sulit percaya hingga bertanya sekali lagi.
Oh tuhan!
Seluruh dunia ada siapa lagi yang tidak kenal Keluarga Hatalai?
Bisnis Keluarga Hatalai tersebar di seluruh dunia. Mereka bisa dianggap sebagai keluarga super yang terbaik seluruh penjuru negeri, bahkan keberadaan mereka seperti seorang dewa.
Jika semua keluarga di Kota Z dijumlahkan, maka belum tentu bisa sebanding dengan keluarga Hatalai!
Tapi Keluarga Hatalai bisa-bisanya datang memberi hadiah untuk keluarga Siregar.
Keluarga Siregar hanyalah keluarga besar kelas ketiga di Kota Z. Sedangkan Keluarga Hatalai adalah Keluarga besar kelas pertama di Kota A. Perbedaan antar keluarga mereka sungguh sangat jauh.
Zaman masyarakat feudal, Keluarga Siregar selalu menjadi pembantu Keluarga Hatalai. Tapi setelah Tias diusir oleh keluarga Hatalai, ia pun menyimpan rahasia tersebut di dalam lubuk hatinya.
Bahkan istrinya, yaitu Oma, juga tidak mengetahui bahwa keluarganya dulu pernah menjadi pembantu untuk keluarga Hatalai yang keberadaannya seperti seorang dewa.
Jadi Oma tidak mengerti mengapa Keluarga Hatalai bisa datang memberi hadiah.
Bagaimana Keluarga Hatalai bisa mengetahui tentang keluarganya yang biasa ini?
Lalu ia tiba-tiba teringat akan Acun. Ia pun berpikir di dalam hati, jangan-jangan Keluarga Hatalai datang demi tuan Acun?
"Tuan Acun,… bisa-bisanya Anda memiliki hubungan yang begitu baik dengan Keluarga Hatalai?" Oma bertanya kepada Acun dengan semangat.
Acun merasa curiga. Ia sendiri sama sekali tidak kenal dengan siapapun dari Keluarga Hatalai. Tapi tampaknya Oma juga tidak kenal dengan siapapun…
Ini sangat aneh.
Secara logika, jika semuanya tidak kenal Keluarga Hatalai, maka mereka tidak akan datang membawa hadiah.
Jangan-jangan ayahnya kenal dengan keluarga Hatalai? Orang-orang disini tidak mungkin menjalin hubungan dengan keluarga Hatalai. Sepertinya memang hubungan ayahnya!
Acun pun memastikannya dalam hati. Di saat yang sama, ia juga merasa semangat dan senang!
"Nenek, sebenarnya hubungan Ayahku dengan keluarga Hatalai cukup baik." Acun berbisik pelan di telinga Oma.
Oma sangat terkejut. Ia tidak menyangka bahwa keluarga Roger ada menjalin hubungan dengan keluarga Hatalai! Kalau begini, setelah Nona menikah dengannya, keluarga Siregar mungkin saja berkembang pesat.
Nona kagum melihat Acun memiliki banyak koneksi orang besar.
Radit sama sekali tidak tahu bisikan mereka berdua. Ia pun membuka mulut, tertawa pelan. "Jangan diam saja, Bu Oma. Segera suruh orang untuk membuka hadiah yang kami bawa."
Sejak tadi, anak-anak muda menunggu kata-kata ini keluar. Setelah mendengarnya, mereka pun langsung mendekat dan membuka kotak hadiah.
"Jam tangan edisi terbatas dari Patek Philippe, ini seharga puluhan miliar lebih kan?
"Oh Tuhan, cincin berlian lima karat dari Tiffany & Co. Begitu besar dan cantik, setidaknya seharga dua miliar lebih!"
"Ada juga tas kulit buaya yang dibuat sesuai pesanan dari Hermes. Beberapa tas ini juga seharga dua miliar lebih!"
"Ada Van Cleef & Arpels juga! Semua hadiah ini juga sejumlah dua miliar lebih!"
Hati Nona sangat senang saat melihat jam tangan Patek Philippe itu, hingga tatapannya lurus melihatnya.
"Kak Acun , apakah jam tangan itu boleh diberikan kepadaku?" Nona bermohon kepada Acun.
"Kalau kamu suka, pakai saja!" jawab Acun tidak rela, tapi karena itu adalah jam tangan wanita dan Radit sedang berada didepannya.
Nona sangat semangat dan langsung membuka kotak bungkusannya, lalu mengeluarkan jam tangan Patek Philippe yang seharga enam belas miliar diatas tangannya.
Melihat jam tangan yang sudah dipakainya, Nona tidak dapat menahan rasa senangnya.
Oma juga nerasa sangat iri saat melihat Patek Philippe yang terpasang di tangan Nona.
Sebagai pemimpin keluarga Siregar yang sesungguhnya, ia harus sering menghadiri acara formal untuk memperkenalkan dirinya. Jika ia memliki Patek Philippe juga, maka dirinya akan sangat terhormat.
Oma pun ingin jam tangan itu menjadi miliknya.
Hanya saja, Ia tak menyangka cucu perempuannya lebih cepat selangkah darinya.
Sekarang jam tangan Patek Philippe telah terpakai di pergelangan tangan Nona, Ia pu tidak mungkin lagi meminta kepada cucunya.
Oleh karena itu, Oma hanya tertawa ringan. "Anak-anak muda kurang berpengalaman dan membiarkan Anda melihat semua ini."
Radit melambaikan tangannya dan tertawa, "Tak apa-apa."
Tiara melirik sekilas ke arah Acun, tatapannya mengeluarkan rasa iri. Lalu ia melirik lagi kea rah Andi, seketika hatinya sesak.
Saling membanding hanya semakin membuatnya kesal. Mereka sama-sama berusia dua puluh tahun lebih, dan Acun sudah bisa menjalin hubungan dengan keluarga Hatalai yang begitu hebat. Sedangkan Andi hanya bisa makan seharian di rumah, sambil tunggu mati!
Perbedaan ini sungguh sangat jauh!
Saat ini, Opet menoleh kea rah Andi dan berkata dengan sinis, "Andi ya Andi. Cobalah kamu liat Acun, lalu liat lagi dirimu. Mengapa sampah seperti dirimu masih ada muka untuk lanjut membantu lanjut menjadi menantu keluarga Siregar? Jika aku adalah kamu, aku akan langsung menabrak diriku ke sebuah mobil mewah dan setidaknya bisa memberikan sejumlah kompensasi untuk Dinda!"
Andi hanya tertawa sinis pelan, tak berbicara. Opet sungguh buta, bisa-bisanya mengira bahwa Radit datang demi Acun, sungguh kocak!
Andi mengeluarkan ponselnya dan mengirim sebuah pesan singkat kepada Radit. "Apakah Kamu membawakan Jade yang kubelikan untuk istriku?"
"Aku bawa Bos!" Radit langsung membalasnya.
"Berikan kepadaku di toilet." Andi membalas lagi.
Dengan cepat mereka berdua pun tiba di toilet.
Melihat tidak ada orang di sekitar, Radit pun mengeluarkan sebuah kotak indah dari kantongnya, "Tuan, Jade ini berkualitas tinggi, Nyonya muda pasti akan menyukainya." Ucap Radit semangat.
Andi berdehem pelan. Semua yang ia lakukan hanya untuk membuat istrinya Bahagia.
"Tuan, Aku ingin memberi nasehat." Tawar Radit.
"Nasehat apa?" Andi mengerutkan dahinya.
"Aku tahu hubunganmu dan Nyonya Muda sangatlah harmonis. Lagipula Anda telah menerima untuk menjalani perjodohan dengan keluarga su. Setahun lagi, Kamu harus menikahi Tuan Putri Besar Keluarga Su. Radit sangat mengerti dengan hubungan asmara seperti ini, Ia bisa merasakan bahwa Andi sangat mencintai Dinda.
bersambung...
— 次の章はもうすぐ掲載する — レビューを書く