Mata indah itu kini perlahan terbuka, Gray telah sadar dari pingsannya. Ia mencoba untuk membiasakan matanya mengingat cahaya lampu yang menerangi penglihatannya. Setelah ia menyesuaikan matanya terhadap cahaya yang masuk, ia mengedarkan pandangannya untuk melihat ada dimana ia saat ini sampai ia mencium bau khas yang tentu saja ini di rumah sakit.
Gray mencoba mengingat apa yang telah terjadi sebelumnya dan saat ia mengingat kejadian itu membuatnya kembali dilanda rasa takut. Ia mencoba melihat ke sekitarnya sekali lagi. Tidak ada orang di sana.
Ruangan itu hanya ada dirinya seorang tanpa ada satu orangpun yang menemaninya dan itu sukses membuatnya menangis dalam diam. Hatinya kini berdenyut sakit, ia sendirian. Tidak ada seorangpun yang memperdulikannya lagi.