章 6: PERATURAN TERPENTING 5
Lan Wangji tidak mengatakan sepatah kata pun saat itu. Dia hanya memberi hormat kepada Lan XiChen sebelum pergi namun senyuman tipis yang terbit di bibirnya menjelaskan segalanya.
Lan XiChen mengembuskan napas berat setelah itu. Dan Nie HuaiSang sempat melihat hal itu sebelum benar-benar turun ke pasar di Gusu. Membiarkan Lan WangJi melewatinya untuk segera ke Yun Shen Buzhi Chu bagian atas. Sebab di bagian belakangnya ada wilayah pegunungan yang begitu luas. Dan telinganya mulai mendengar suara-suara merdu bergaungan dari sana. Bahkan lagu itu baru berhenti beberapa saat lalu sebelum dia menilik batu ukir berisi empat ribu peraturan ini.
Nie HuaiSang jadi berpikir, apakah selama berada di tengah pertemuan tadi dia terlihat menginginkan posisi Xiandu? Sampai-sampai Wei WuXian menatapnya seselidik itu sekarang.
Nie HuaiSang berbalik memunggungi Wei WuXian. Dia mengedarkan pandangan sembari berkipas-kipas seperti biasanya. "Wei-Xiong, aku ingat seseorang mengatakan ini sebelumya," katanya mengawali. "Gunung-gunung dan sungai-sungai ini, dengan keempat pemandangan sekte yang indah... tak peduli berapa kali kau melihatnya, tak akan ada rasa bosan," jeda sejenak. Sebelum berkata dengan mantab. "Aku ini orang yang puitis. Hal-hal yang perlu kulakukan, aku tak akan lalai. Namun pada hal-hal yang bukan urusanku, aku tak akan ikut campur."
Jawaban itu rupanya sempat membuat Wei WuXian bernostalgia selama beberapa detik. Mungkin ingatannya masih belum pulih sempurna, tapi dia rasa... seseorang yang mengatakan kalimat-kalimat itu kepada Nie HuaiSang justru adalah dirinya sendiri.
Dan itu cukup memuaskannya.
Wei WuXian pun berkedip. Sudut matanya tampak berkerling sejenak dengan senyuman mengembang.
Nie HuaiSang pun mendapatkan kunci keluarnya. "Aku akan pergi..." katanya, sebelum berbalik dan berlalu dari sana. Membiarkan sayup-sayup suara Wei WuXian membicarakan sesuatu dengan Lan WangJi. Tentangnya. Di belakangnya. Walau itu tidak termasuk 'membicarakan' karena mereka tak bisa meyakini seratus persen... bahwa semua inisiden itu memang berasal dari dirinya.
Dirinya yang belum pernah merasakan darah segar seseorang dengan pedang. Selalu dilindungi Nie MingJue, kakak sekaligus satu-satunya keluarga yang dia miliki selama ini. Namun kini telah lenyap dan dia melewati titik itu.
Setitik darah yang dia sentuh dari topi kehormatan Jin GuangYao di luar kuil Guanyin... benar-benar menjelaskan perannya.
Dia tak harus berkultivasi dengan jalan pedang seperti Nie MingJue dan leluhur-leluhurnya. Pun tidak harus khawatir akan penyimpangan Qi atau lain sebagainya. Melainkan cukup menyembunyikan senyum picik di balik kipas berbingkai besi hitam bertuliskan 'Bersama Dunia' yang sering dia gunakan. Merencanakan sesuatu... hingga siapapun mulai merasakan... ada seseorang yang melakukan semua ini tanpa harus menyentuh Jin GuangYao sedikit pun. Sampai nyawanya melayang dengan darah memercik di topi kehormatan pria itu: dirinya.
Bersambung...
週次パワーステータス
-- 推薦
ランキング 
-- 推薦
チケット