Wahyu menatap nanar pada mobil Elise yang sudah hancur, ia menggerakkan kakinya dengan susah payah. Satu langkah dua langkah tiga langkah. Wahyu membuang tongkatnya dan berlari tertatih-tatih ke arah mobil Elise.
Suasana malam hanya di terangi oleh lampu jalan membuat pandangan wahyu sedikit buram.
Wahyu melihat kepala Elise sudah berlumuran darah bersandar di setir mobil. Kakinya terjepit setir mobil dan juga mengeluarkan banyak darah. Wahyu seketika menangis histeris.
"Eliae... ELISE! ELISE!! DENIS! CEPAT BANTU ELISE! ELISE TERLUKA!" teriak Wahyu yang panik tapi ia tidak bisa menyentuh tubuh Elise sembarangan ia takut akan semakin menyakiti gadis itu.