Kribo menepuk bahu Alan beberapa kali dan temannya itu pun sadar. "Sepertinya kau benar-benar sudah gila, kawan. Di sini kau tersenyum seperti orang bodoh dengan penampilan seperti orang gila. Kau bahkan tidak merasa cemburu sedikit pun melihat gadis yang kau sukai sedang berkencan dengan kekasihnya di dalam. Mereka sedang makan berdua, idiot!" gerutu kribo gemas sendiri dengan temannya.
"Aku? Kenapa kau menyebutku idiot terus!" protes Alan.
Kribo melipat tangannya di dada, bibirnya terangkat miring matanya bergerak dari atas ke bawah lalu dari bawah ke atas dengan tatapan mengejek. Alan merasa terhina dan ingin berteriak tapi ketika akan membuka mulutnya dia melihat bayangannya pada kaca kafe. Segala rasa malu rasanya menumpuk di bahunya. Kedua tangan Alan terkepal gemetar menahan teriakannya sambil melotot marah pada Kribo.