Sekarang Luis menatap kembali pada rumah yang menjadi tempat dia akan tinggal lagi. Sebuah senyuman terukir di bibirnya, hanya sebuah senyuman tipis namun terlihat begitu menyesakkan untuk Sena lihat.
Dia tahu, bahwa Mate-nya tidak menginginkan hal ini, kembali di sini sama saja dengan membuat dia masuk dalam jurang kegelapan. Sebuah kekuasaan akan menjadi pengikat paling mengerikan yang harus Luis hadapi saat ini, tangannya bergetar takut jika apa yang dia pikirkan akan benar-benar terjadi.
"Mau masuk sekarang"
Itu suara Caroline, gadis itu terlihat begitu santai. Bahkan terlihat sebuah senyuman lebar di wajah cantiknya, tapi matanya memerah menunjukkan bahwa dia tengah menyembunyikan lukanya sendiri lagi. Luis menatap Sena meminta ijin untuk memberikan pelukan pada Caroline, yang langsung di beri persetujuan dengan cepat.