"Kalian, masuk kamar dulu ya?" Cia mengambil alih ponsel putrinya. Kandra dan Kayra mengangguk, lalu masuk ke dalam kamar. Kayra memilih main barbie, sedangkan Kandra membaca buku.
Cia masuk ke dalam ruang kerjanya, dia duduk di balik meja yang selama ini menemani hari-harinya saat bekerja, menanda tangani berkas atau membaca email dari ayahnya.
"Ci, sorry, gue nggak maksud," lirih Alex.
Cia tersenyum, "santai aja, gue udah ngomong tentang dia ke mereka." Alex cs terkejut. Mereka yang tadinya santai kini duduk dengan baik, wajah serius kaya sedang nunggu proyek besar.
"Seriusan lo? Kenapa?" tanya Cecil. Selama ini dia menjadi teman wanita yang luar biasa, lebih menjaga Cia layaknya seorang kakak ke adik. Dia nggak mau Cia melewati semuanya sendiri.
"Fandi nyadarin gue kalo selama ini gue udah terlalu keras ke twins."
"Akhirnya ada yang bisa nyadarin lo." Ketus Jo. Dia juga sering kali berdebat dengan Cia tentang sikapnya yang kelewat independent.